Senin, 23 Juli 2012

Belajar Sholat hal 9

SALAM

Salam sebagai tanda berakhirnya
gerakan sholat, dilakukan dalam posisi
duduk tasyahhud akhir setelah
membaca do'a minta perlindungan
dari 4 fitnah atau tambahan do'a
lainnya.
* "Kunci sholat adalah bersuci,
pembukanya takbir dan
penutupnya (yaitu sholat) adalah
mengucapkan salam."
(Hadits dikeluarkan dan disahkan
oleh Al Imam Al-Hakim dan Adz-
Dzahabi)
Caranya Dengan menolehkan wajah ke kanan seraya mengucapkan do'a salam kemudian ke kiri.
* Dari 'Amir bin Sa'ad, dari
bapaknya berkata: Saya melihat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
memberi salam ke sebelah
kanan dan sebelah kirinya
hingga terlihat putih pipinya.
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Ahmad, Muslim dan An-Nasa-i
serta ibnu Majah)
* Dari 'Alqomah bin Wa-il, dari
bapaknya, ia berkata: Aku sholat
bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam maka beliau
membaca salam ke sebelah
kanan (menoleh ke kanan): "As
Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi
Wa Barakatuh." Dan kesebelah
kiri: "As Salamu'alaikum Wa
Rahmatullahi."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Abu Dawud)

Macam-macam Bacaan Salam
Kadang-kadang beliau membaca:
* As Salamu'alaikum Wa
Rahmatullahi Wa Barakatuh--- As
Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi
Wa Barakatuh
* As Salamu'alaikum Wa
Rahmatullahi Wa Barakatuh--- As
Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Abu Dawud dan Ibnu
Khuzaimah)
* As Salamu'alaikum Wa
Rahmatullahi--- As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Muslim)
* As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi--- As Salamu'alaikum
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Ahmad dan An-Nasa-i)
* As Salamu'alaikum dengan
sedikit menoleh ke kanan tanpa
menoleh ke kiri (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani)

Gerak yang dilarang
Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika menoleh ke-kanan dibarengai dengan gerakan telapak tangan dibuka kemudian ketika menoleh ke kiri tangan kirinya di buka. Gerakan tangan ini dilarang
oleh shallallahu 'alaihi wa sallam.
* "Mengapa kamu menggerakkan
tangan kamu seperti gerakan
ekor kuda yang lari terbirit-birit
dikejar binatang buas? Bila
seseorang diantara kamu
mengucapkan salam, hendaklah
ia berpaling kepada temannya
dan tidak perlu menggerakkan
tangannya." [Ketika mereka
sholat lagi bersama Rasullullah,
mereka tidak melakukannya lagi].
(Pada riwayat lain disebutkan:
* "Seseorang diantara kamu cukup
meletakkan tangannya di atas
pahanya, kemudian ia
mengucapkan salam dengan
berpaling kepada saudaranya
yang di sebelah kanan dan
saudaranya di sebelah kiri).
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Muslim, Abu 'Awanah, Ibnu
Khuzaimah dan At-Thabrani).
Diantara gerakkan bid’ah yang
dilakukan saat salam adalah gerakkan yang dilakukan oleh orang syi’ah dengan menepukkan kedua tangannya di atas paha tiga kali, sebagai pengganti salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal seperti ini dilakukan oleh syi’ah Iran dan sekitarnya. Maksud dari gerakan itu adalah melaknat malaikat Jibril karena mereka mengatakan Jibril telah
salah menyampaikan wahyu.

Belajar Sholat hal 8

DUDUK TASYAHHUD AWWAL DAN
TASYAHHUD AKHIR

Tasyahhud awwal dan duduknya
merupakan kewajiban dalam sholat
Tempat dilakukannya, Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat yang jumlah roka'atnya lebih dari dua (2), pada
sholat wajib dilakukan pada roka'at
yang ke-2. Sedang duduk tasyahhud akhir dilakukan pada roka'at yang terakhir. Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua. Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir
Waktu tasyahhud awwal duduknya
iftirasy (duduk diatas telapak kaki kiri), sedang pada tasyahhud akhir duduknya tawaruk (duduk dengan kaki kiri dihamparkan kesamping kanan dan duduk diatas lantai), pada masing-masing posisi kaki kanan ditegakkan.
* Dari Abi Humaid As-Sa'idiy
tentang sifat sholat Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, dia
berkata, "Maka apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dalam dua roka'at (tasyahhud awwal) beliau duduk diatas kaki kirinya dan bila duduk dalam roka'at yang akhir (tasyahhud akhir) beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai dll)."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)

Letak tangan ketika duduk
Untuk kedua cara duduk tersebut
tangan kanan ditaruh di paha kanan
sambil berisyarat dan/atau
menggerak-gerakkan jari telunjuk dan penglihatan ditujukan kepadanya, sedang tangan kirinya ditaruh/ terhampar di paha kiri.
* Dari Ibnu 'Umar berkata
Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa
sallam bila duduk didalam shalat
meletakkan dua tangannya pada
dua lututnya dan mengangkat
telunjuk yang kanan lalu berdoa
dengannya sedang tangannya
yang kiri diatas lututnya yang kiri,
beliau hamparkan padanya."
(Al Imam Muslim dan Nasa-i).
Berisyarat dengan telunjuk, bisa
digerakkan bisa tidak Selama melakukan duduk tasyahhud
awwal maupun tasyahhud akhir,
berisyarat dengan telunjuk kanan,
disunnahkan menggerak-gerakkannya. Kadang pada suatu sholat digerakkan pada sholat lain boleh juga tidak digerak-gerakkan.
* Kemudian beliau duduk, maka
beliau hamparkan kakinya yang
kiri dan menaruh tangannya yang kiri atas pahanya dan lututnya yang kiri dan ujung sikunya diatas paha kanannya, kemudian beliau menggenggam jari-jarinya dan membuat satu lingkaran kemudian mengangkat jari beliau maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya berdo'a dengannya."
(Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa-i).
* Dari Abdullah Bin Zubair bahwasanya ia menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berisyarat dengan jarinya ketika berdoa dan tidak menggerakannya." (Al Imam Abu Dawud).

Membaca do'a At-Tahiyyaat dan As-Sholawaat
* "AT-TAHIYYAATU LILLAHI WAS
SHOLAWATU WAT THAYYIBAAT, AS-SALAMU'ALAIKA AYYUHAN NABIY WA RAHMATULLAHI WA
BARAKATUHU, AS-SALAAMU 'ALAINA WA 'ALAA 'IBAADILLAHIS
SHALIHIN. ASYHADU ALLAA
ILAHA ILLALLAH WA ASYHADU
ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU
WA RASULUHU"
artinya: segala kehormaatan,
shalawat dann kebaikan
kepunyaan Allah, semoga
keselamatan terlimpah atasmu
wahai Nabi dan juga rahmat
Allah dan barakah-Nya. Kiranya
keselamatan tetap atas kami dan
atas hamba-hamba Allah yang
shalih; -karena sesungguhnya
apabila kalian mengucapkan
sudah mengenai semua hamba
Allah yang shalih di langit dan di
bumi- Aku bersaksi bersaksi
bahwa tidak ada ilah yang haq
selain Allah dan aku bersaksi
bahwasanya Muhammmad itu
hamba daan utusan-Nya.
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Al Bukhari).
* "ALLAAHUMMA SHALLI 'ALA
MUHAMMAD WA 'ALAA AALI
MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA
'ALAA AALI IBRAHIIM, INNAKA
HAMIIDUM MAJIID.
ALLAAHUMMA BAARIK 'ALAA
MUHAMMAD WA 'ALAA AALI
MUHAMMAD KAMAA BARAKTA
'ALAA AALI IBRAHIIM, INNAKA
HAMIIDUM MAJIID."
artinya: "Ya Allah berikanlah
Shalawat kepada Muhammad
dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah
memberikan shalawat kepada
keluarga Ibarahim,
sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Maha Agung. Ya
Allah berkahilah Muhammad
dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah
memberkati keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Maha Agung."
Bersambung...
Belajar Sholat hal 9

Belajar Sholat hal 7

MENUJU ROKA'AT BERIKUTNYA

Pada masalah ini ada dua tempat/
kondisi, yaitu bangkit menuju roka'at berikut dari posisi sujud kedua pada akhir roka'at pertama dan ketiga- dan bangkit dari posisi duduk tasyahhud awal pada roka'at kedua.
a). Bangkit/bangun dari sujud untuk
berdiri (dari akhir roka'at pertama dan ketiga) didahului dengan duduk istirahat atau tanpa duduk istirahat, bangkit berdiri seraya bertakbir tanpa mengangkat kedua tangan.
* Dari Wail bin Hujr dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam berkata (Wa-il); "Maka
tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersujud dia meletakkan
kedua lututnya ke lantai sebelum
meletakkan kedua tangannya;
Berkata (Wa-il): Bila sujud maka
…..dan apabila bangkit dia bangkit atas kedua lututnya dengan bertumpu pada satu paha (Abu
Dawud) Tangan bertumpu pada lantai (tempat sujud) Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertumpu pada lantai ketika bangkit ke roka'at kedua. (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari)
* Diselai duduk istirahat
Dari Malik bin Huwairits
bahwasanya dia melihat Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam
sholat, maka bila pada roka'at
yang ganjil tidaklah beliau
bangkit sampai duduk terlebih
dulu dengan lurus."(Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
b). Bangkit dari duduk tasyahhud
awwal (dari roka'at kedua) dengan
mengangkat kedua tangan seraya
bertakbir seperti pada takbiratul
ihram.
* Mengangkat tangan ketika takbir
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
ketika bangkit dari duduknya mengucapkan takbir, kemudian
berdiri (Hadits dikeluarkan oleh Abu Ya'la)
Bersambung...
Belajar Sholat hal 8

Belajar Sholat hal 6

SUJUD

Sujud dilakukan setelah i'tidal, badan turun condong kedepan menuju ke tempat sujud, dengan meletakkan kedua lutut terlebih dahulu baru kemudian meletakkan kedua tangan,kemudian meletakkan kepala kepala dengan menyentuhkan/
menekankan hidung dan jidat/kening/ dahi ke lantai (tangan sejajar dengan pundak atau daun telinga).
* Dari Wail bin Hujr, berkat, "Aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam ketika hendak
sujud meletakkan kedua lututnya
sebelum kedua tangannya dan
apabila bangkit mengangkat dua
tangan sebelum kedua lututnya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Abu Dawud, Tirmidzi An-Nasa'i,
Ibnu Majah dan Ad-Daarimy)
* Terkadang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan
tangannya [dan membentangkan] serta merapatkan jari-jarinya dan
menghadapkannya ke arah kiblat."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Abu Dawud, Al-Hakim, Al-Baihaqi)
* Beliau meletakkan tangannya
sejajar dengan bahunya"
(Al Imam Tirmidzi)
* Terkadang beliau meletakkan
tangannya sejajar dengan daun
telinganya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
An-Nasa'i)

Cara Sujud
- Bersujud pada 7 anggota badan yaitu:
* Dari Ibnu 'Abbas berkata: Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata: "Aku diperintah untuk
bersujud (dalam riwayat lain;
Kami diperintah untuk bersujud)
dengan tujuh (7) anggota badan;
yakni kening sekaligus hidung,
dua tangan (dalam lafadhz lain;
dua telapak tangan), dua lutut,
jari-jari kedua kaki dan kami tidak
boleh menyibak lengan baju dan
rambut kepala."(Hadits dikeluarkan oleh Al-Jama'ah)
- Dilakukan dengan menekan
* Apabila kamu sujud, sujudlah
dengan menekan." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
- Kedua lengan/siku tidak
ditempelkan pada lantai, tapi diangkat dan dijauhkan dari sisi rusuk/ lambung.
* Dari Abu Humaid As-Sa'diy,
bahwasanya Nabi shalallau
'alaihi wasallam bila sujud maka
menekankan hidung dan
dahinya di tanah serta menjauhkan kedua tangannya
dari dua sisi perutnya,
tangannya ditaruh sebanding
dua bahu beliau."(Diriwayatkan oleh Al Imam At-Tirmidzi)
* Beliau mengangkat kedua
lengannya dari lantai dan
menjauhkannya dari
lambungnya sehingga warna
putih ketiaknya terlihat dari
belakang" (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim)
- Menjauhkan perut/lambung dari
kedua paha
* Dari Abi Humaid tentang sifat
sholat Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Apabila dia sujud, beliau merenggangkan antara dua pahanya (dengan) tidak
menopang perutnya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Abu Dawud)
- Merapatkan jari-jemari
* Dari Wa-il, bahwasanya Nabi shalallau 'alaihi wasallam jika sujud maka merapatkan jari-
jemarinya. (Diriwayatkan oleh Al Imam Al-Hakim)
- Menegakkan telapak kaki dan saling merapatkan/menempelkan antara dua tumit
* Berkata 'A-isyah isteri Nabi
shalallau 'alaihi wasallam: "Aku
kehilangan Rasulullah shalallau
'alaihi wasallam padahal beliau
tadi tidur bersamaku, kemudian
aku dapati beliau tengah sujud
dengan merapatkan kedua
tumitnya (dan) menghadapkan
ujung-ujung jarinya ke kiblat, aku
dengar…" (Diriwayatkan oleh Al Imam Al-Hakim dan Ibnu Huzaimah)
- Thuma-ninah dan sujud dengan
lama Sebagaimana rukun sholat yang lain mesti dikerjakan dengan thuma-ninah. Juga Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam kalau bersujud biasanya lama.
* Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam menjadikan ruku', berdiri
setelah ruku' dan sujudnya juga
duduk antara dua sujud hampir
sama lamanya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Al-Bukhari dan Muslim)

Bacaan Sujud
Rasulullah membaca
- SUBHAANA RABBIYAL A'LAA 3x
(berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dll)
atau kadang-kadang membaca
- SUBHAANA RABBIYAL A'LAA WA
BIHAMDIH, 3x (berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud dll)
- SUBHAANAKALLAAHUMMA
RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAAHUMMAGHFIRLII (berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Bersambung...
Belajar Sholat hal 7

Belajar Sholat hal 5

I'TIDAL DARI RUKU'

a). i'tidal dari ruku' yaitu, setelah ruku' dengan sempurna dan selesai membaca do'a, lalu bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil membaca
(SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH) disertai dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu takbiratul ihrom.
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata:
"Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai sejajar kedua pundaknya hal itu dilakukan ketika bertakbir mau rukuk dan ketika mengangkat kepalanya (bangkit ) dari ruku' sambil mengucapkan "SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH…".
(Bukhari, Muslim, Malik).

b). Yang Dibaca Ketika I'tidal.
Seperti ditunjuk hadits di atas ketika bangkit (mengangkat kepala) dari ruku' lalu membaca:
(SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH)
Kemudian ketika sudah berdiri tegak dan selesai bacaan tersebut lalu membaca:
- RABBANAA LAKAL HAMD
(Rabbku, segala puji kepada-Mu)
- RABBANAA WA LAKAL HAMD (Rabbku dan segala puji kepada-Mu)
- ALLAAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMD
(Ya, Allah, Rabbku, segala puji kepada-Mu) atau
- ALLAAHUMMA RABBANAA WA LAKAL HAMD
(Ya, Allah, Rabbku dan segala puji kepada-Mu).
Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah:
"Apabila imam mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, maka ucapkanlah oleh kalian ALLAHUMMA RABBANA WA
LAKALHAMD, barangsiapa yang ucapannya tadi bertepatan dengan ucapan para malaikat diampunkan dosa-dosanya yang telah lewat."(Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan Malik). Kadang ditambah dengan bacaan: MIL -ASSAMAAWAATI, WA MIL-
ALARDHL, WA MIL-A MAA SYI-TA
MIN SYAI-IN BA'D Artinya :"Mencakup seluruh langit dan seluruh bumi dan segenap yang Engkau kehendaki selain dari itu". (Ibnu Majah).

c). Cara I'tidal
Dalam tata cara i'tidal ulama berbeda pendapat menjadi dua
pendapat, pertama mengatakan
sedekap dan yang kedua mengatakan tidak bersedekap tapi melepaskannya. Semua dibolehkan yang mana diyakini.
Keterangan untuk pendapat bersedekap, hal ini berdasarkan nash dibawah ini:
Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam
An-Nasa-i:
"Ia (Wa-il bin Hujr) berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila beliau berdiri dalam sholat, beliau memgang tangan kirinya dengan tangan kanannya."
Dan Berkata Al-Imam Al-Bukhari dalam shahihnya: "Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, ia berkata dari Malik, ia berkata dari Abu Hazm, ia berkata dari Sahl bin Sa'd ia berkata: "Adalah orang-orang (para shahabat) diperintah (oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ) agar seseorang meletakkan tangan kanannya atas lengan kirinya dalam sholat".
Komentar Abu Hazm: "Saya tidak mengetahui perintah tersebut kecuali disandarkan kepada Nabi shalalahu alaihi wa sallam.

Bersambung...
Belajar Sholat hal 6

Belajar Sholat hal 4

Belajar Sholat hal 4

RUKU'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam setelah selesai membaca surat dari Al-Qur-an kemudian berhenti sejenak, lalu mengangkat kedua tangannya sambil bertakbir seperti ketika takbiratul ihrom (tangan diangkat sejajar bahu atau daun telinga) kemudian rukuk (merundukkan badan kedepan
dipatahkan pada pinggang, dengan
punggung dan kepala lurus sejajar
lantai). Berdasarkan beberapa hadits, salah satunya adalah:
Dari Abdullah bin Umar, ia
berkata: "Aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
apabila berdiri dalam sholat
mengangkat kedua tangannya
sampai setentang kedua
bahunya, hal itu dilakukan ketika
bertakbir hendak rukuk dan
ketika mengangkat kepalanya
(bangkit) dari ruku' …."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Al-Bukhari, Muslim dan Malik)

Cara Ruku'
- Bila Rasulullah ruku' maka beliau
meletakkan telapak tangannya pada lututnya, demikian beliau juga memerintahkan kepada para
shahabatnya.
"Bahwasanya shallallahu 'alaihi
wa sallam (ketika ruku')
meletakkan kedua tangannya
pada kedua lututnya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Al-Bukhari dan Abu Dawud)
- Menekankan tangannya pada lututnya.
"Jika kamu ruku' maka letakkan
kedua tanganmu pada kedua
lututmu dan bentangkanlah
(luruskan) punggungmu serta
tekankan tangan untuk ruku".
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Ahmad dan Abu Dawud)
- Merenggangkan jari-jemarinya.
"Beliau merenggangkan jari-
jarinya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Al-Hakim).
- Merenggangkan kedua sikunya dari lambungnya.
"Beliau bila ruku', meluruskan
dan membentangkan
punggungnya sehingga bila air
dituangkan di atas punggung
beliau, air tersebut tidak akan
bergerak." (Hadits di keluarkan oleh Al Imam Thabrani, 'Abdullah bin Ahmad dan ibnu Majah)
- Antara kepala dan punggung lurus, kepala tidak mendongak tidak pula menunduk tetapi tengah-tengah.
"Beliau tidak mendongakkan
kepalanya dan tidak pula
menundukkannya."(Hadits ini diriwayatkan oleh Al Imam Abu Dawud dan Bukhari).
- Thuma-ninah/Bersikap Tenang
Beliau pernah melihat orang yang ruku' dengan tidak sempurna dan sujud seperti burung mematuk, lalu berkata:
"Kalau orang ini mati dalam
keadaan seperti itu, ia mati
diluar agama Muhammad
[sholatnya seperti gagak
mematuk makanan] sebagaimana orang ruku' tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti burung lapar yang memakan satu, dua biji kurma yang tidak mengenyangkan." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Abu Ya'la, Al-Ajiri, Al-Baihaqi, Adh-Dhiya' dan Ibnu Asakir)
- Memperlama Ruku'.
"Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam menjadikan ruku', berdiri setelah ruku' dan sujudnya juga duduk antara dua sujud hampir
sama lamanya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim).

Yang Dibaca Ketika Ruku'
Do'a yang dibaca oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam ada
beberapa macam, semuanya pernah
dibaca oleh beliau jadi kadang
membaca ini kadang yang lain.
1. SUBHAANA RABBIYAL 'ADHZIM
Yang artinya: "Maha Suci Rabbku, lagi Maha Agung." 3kali atau lebih (Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan lain-lain).
2. SUBHAANA RABBIYAL 'ADHZIMI WA BIHAMDIH.
Yang artinya: "Maha Suci Rabbku lagi Maha Agung dan segenap pujian bagi Nya." 3 kali (Al Imam
Ahmad, Abu Dawud, Ad-Daroquthni dan Al-Baihaqi).
3. SUBBUUHUN QUDDUUSUN RABBUL MALA-IKATI WAR RUUH.
Yang artinya: "Maha Suci, Maha Suci Rabb para malaikat dan ruh.
(Muslim dan Abu 'Awwanah).
4. SUBHAANAKALLAHUMMA WA
BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII
Yang artinya: "Maha Suci Engkau ya, Allah, dan dengan memuji-Mu Ya, Allah ampunilah aku."
Berdasarkan hadits dari 'A-isyah,
bahwasanya dia berkata:
"Adalah Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam memperbanyak membaca Subhanakallahumma
Wa Bihamdika Allahummaghfirlii
dalam ruku'nya dan sujudnya beliau mentakwilkan Al-Qur-an".
(Al-Bukhari dan Muslim)

Yang dilarang ketika rukuk ialah membaca surat Al-Qur'an.
"Ketahuilah bahwa aku dilarang
membaca Al-Qur-an sewaktu
ruku' dan sujud…"
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Muslim dan Abu 'Awwanah).
Bersambung...
Belajar Sholat hal 5

Belajar Sholat hal 3

Belajar Sholat hal 3

BACAAN SURAT SETELAH AL-FATIHAH
Membaca surat Al Qur-an setelah
membaca Al Fatihah dalan sholat
hukumnya sunnah karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan tidak membacanya. Membaca surat Al-Qur-an ini dilakukan pada dua roka'at pertama. Banyak hadits yang menceritakan
perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tentang itu.
Panjang pendeknya surat yang
dibaca, pada sholat munfarid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat-surat yang panjang kecuali dalam kondisi sakit atau sibuk, Rasulullah berkata: "Aku melakukan sholat dan aku ingin memperpanjang
bacaannya akan tetapi, tiba-tiba
aku mendengar suara tangis bayi
sehingga aku memperpendek
sholatku karena aku tahu betapa
gelisah ibunya karena tangis bayi
itu."
(Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam
Al-Bukhari dan Muslim)

Cara membaca surat, dalam satu sholat terkadang beliau
membagi satu surat dalam dua
roka'at, kadang pula surat yang sama dibaca pada roka'at pertama dan kedua. (berdasar hadits yang
dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad dan Abu Ya'la, juga hadits shahih yang dikeluarkan oleh Al-Imam Abu Dawud dan Al-Baihaqi atau riwayat dari Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim,disahkan oleh Al-Hakim disetujui oleh Ad-Dzahabi)
Terkadang beliau membolehkan
membaca dua surat atau lebih dalam satu roka'at.(Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan At-Tirmidzi, dinyatakan oleh At-Tirmidzi sebagai hadits shahih)

Tata cara bacaan Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
biasanya membaca surat dengan
jumlah ayat yang berimbang antara
roka'at pertama dengan roka'at
kedua. (berdasar hadits shahih
dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan
Muslim)
Bersambung...
Belajar Sholat hal 4

Belajar Sholat hal 2

MEMBACA AMIN

Hukum Bagi Imam, Membaca amin disunnahkan bagi imam sholat. Dari Abu hurairah, dia berkata:
"Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika selesai membaca surat Ummul Kitab (Al-Fatihah) mengeraskan suaranya dan membaca amin." (Hadits dikeluarkan oleh Imam Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ad-Daraquthni dan Ibnu Majah, oleh Al-Albani dalam Al-Silsilah Al-Shahihah).
"Bila Nabi selesai membaca Al-Fatihah (dalam sholat), beliau mengucapkan amiin dengan suara keras dan panjang." (Hadits shahih dikeluarkan olehAl-Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud).
Hadits tersebut mensyari'atkan para imam untuk mengeraskan bacaan amin, demikian yang menjadi pendapat Al-Imam Al-Bukhari, As-Syafi'i, Ahmad, Ishaq dan para imam fikih lainnya. Dalam shahihnya Al-Bukhari membuat suatu bab dengan
judul 'baab jahr al-imaan bi al-ta-
miin' (artinya: bab tentang imam
mengeraskan suara ketika membaca amin).

Hukum Bagi Makmum: adalah wajib membaca aamiin, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam berkata: "Jika imam
membaca amiin maka
hendaklah kalian juga membaca
amiin."Hal ini mengisyaratkan bahwa membaca amiin itu hukumnya wajib bagi makmum. Pendapat ini dipertegas oleh Asy-Syaukani. Namun hukum wajib itu tidak mutlak harus dilakukan oleh makmum. Mereka baru diwajibkan membaca amiin ketika imam juga membacanya. Adapun bagi imam dan orang yang sholat sendiri, maka hukumnya hanya sunnah. (lihat Nailul Authaar II/262). "Bila imam selesai membaca ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladhdhooolliin, ucapkanlah amiin [karena malaikat juga mengucapkan amiin dan imampun mengucapkan amiin]. Dalam riwayat lain: "(apabila
imam mengucapkan amiin,
hendaklah kalian mengucapkan
amiin) barangsiapa ucapan
aminnya bersamaan dengan
malaikat, (dalam riwayat lain
disebutkan: "bila seseorang
diantara kamu mengucapkan
amin dalam sholat bersamaan
dengan malaikat dilangit
mengucapkannya), dosa-
dosanya masa lalu diampuni."
(Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam
Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa-i
dan Ad-Darimi)
Syaikh Al-Albani mengomentari
masalah ini sebagai berikut:
"Aku berkata: Masalah ini harus
diperhatikan dengan serius dan tidak boleh diremehkan dengan cara meninggalkannya. Termasuk
kesempurnaan dalam mengerjakan
masalah ini adalah dengan membarengi bacaan amin sang
imam, dan tidak mendahuluinya.
(Tamaamul Minnah hal. 178)
Bersambung...
Belajar Sholat hal 3

Belajar Sholat hal 1

MEMBACA AL FATIHAH

Membaca Al-Fatihah merupakan salah satu dari rukun sholat, jika dalam sholat tidak
membaca Al-Fatihah maka tidak sah sholatnya, berdasarkan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
a)."Tidak dianggap sholat (tidak sah sholatnya) bagi yang tidak membaca Al-Fatihah" (Hadits Shahih dikeluarkan oleh Al-Jama'ah: yakni Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i dan Ibnu Majah).
b)."Barangsiapa yang sholat tanpa
membaca Al-Fatihah maka sholatnya buntung, sholatnya
buntung, sholatnya buntung…tidak sempurna" (Hadits Shahih Al-Imam Muslim dan Abu'Awwanah).

Kapan wajib dan tidak wajib nya membaca Surat Al-Fatihah:
a). Wajib membaca Surat Al-Fatihah jika:
- Sholat sendirian (munfarid) maka wajib untuk membaca Al-Fatihah.
- Sholat berjama'ah, ketika imam
membacanya secara sirr (tidak
diperdengarkan) yakni pada sholat
Dhuhur, 'Ashar, satu roka'at terakhir sholat Mahgrib dan dua roka'at terakhir sholat 'Isya. maka makmum wajib membaca surat Al-Fatihah tersebut secara sendiri-sendiri secara sirr.
b). Tidak wajib membaca Surat Al-Fatihah jika:
- Solat berjamaah dan imam membaca surat Al-Fatihah dengan keras, yaitu pada sholat Subuh, dua rakaat pertama sholat Maghrib, dua rakaat pertama sholat 'Isya. Dalil nya yaitu, "Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :"Dijadikan imam itu hanya untuk diikuti. Oleh karena itu apabila imam takbir, maka bertakbirlah kalian, dan apabila imam membaca, maka hendaklah kalian diam (sambil
memperhatikan bacaan imam itu)…" (Hadits Shahih dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud no.
603 & 604. Ibnu Majah no. 846,
An-Nasa-i).
"Barangsiapa sholat mengikuti
imam (bermakmum), maka
bacaan imam telah menjadi bacaannya juga." (Hadits dikeluarkan oleh Imam Ibnu Abi Syaibah, Ad-Daraquthni, Ibnu Majah, Thahawi dan Ahmad lihat kitab Irwa-ul Ghalil oleh Syaikh Al-
Albani). Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
sesudah mendirikan sholat yang
beliau keraskan bacaanya dalam
sholat itu, beliau bertanya:
"Apakah ada seseorang diantara
kamu yang membaca bersamaku
tadi?" Maka seorang laki-laki
menjawab, "Ya ada, wahai
Rasulullah." Kemudian beliau
berkata, "Sungguh aku katakan:
Mengapakah (bacaan)ku ditentang dengan Al-Qur-an (juga)." Berkata Abu Hurairah, kemudian berhentilah orang-orang dari membaca bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada sholat-sholat yang Rasulullah keraskan bacaannya, ketika mereka sudah mendengar (larangan) yang demikian itu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam. (Hadits dikeluarkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa-i
dan Malik. Abu Hatim Ar Razi
menshahihkannya, Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan).
Selain itu juga berdasarkan firman
Allah Ta'ala (yang artinya):
"Dan apabila dibacakan Al-Qur-
an hendaklah kamu dengarkan
ia dan diamlah sambil memperhatikan (bacaannya), agar kamu diberi rahmat."(Al-A'raaf:204).

Jika belum hafal surat Al-Fatihah, terutama bagi yang baru masuk Islam, "Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam telah memberikan solusinya.Nasehatnya untuk orang yang belum hafal Al-Fatihah (tentunya dia tak berhak jadi Imam):
Ucapkanlah: "SUBHANALLAHI,
WALHAMDULILLAHI, WA LAA
ILAHA ILLALLAHU, WALLAHU
AKBAR, WALAA HAULA WALAA
QUWWATA ILLA BILLAHI"
artinya: "Maha Suci Allah, Segala puji milik Allah, tiada Ilah (yang haq) kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah."
(Hadits Shahih dikeluarkan oleh
Al-Imam Abu Dawud, Ibnu
Khuzaimah, Hakim, Thabrani
dan Ibnu Hibban disahihkan
oleh Hakim dan disetujui oleh
Ad-Dzahabi).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Jika kamu hafal suatu ayat Al-
Qur-an maka bacalah ayat tersebut, jika tidak maka bacalah
Tahmid, Takbir dan Tahlil." (Hadits dikeluarkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dihasankan oleh At-Tirmidzi, tetapi sanadnya shahih, bacaShahih Abi Dawud hadits no.
807).
Bersambung ke...
Belajar Sholat hal 2