Jumat, 22 Maret 2013

Mari kita kenali tipe pembeli

Tau gak kalo pembeli itu punya tipe-tipe, dan tipe pembeli ini tidak sama, ternyata tipe pembeli ada 4macam loh..!, bila kita bisa mengenali tipe pembeli maka akan lebih fokus pelayanan kita terhadap pembeli, yukk kita jabarkan tipe-tipe pembeli ini

1. Pembeli tipe A, pembeli tipe ini sekali tanya langsung beli gk pake repot yg penting barang ada harga tidak masalah, pembeli tipe ini biasanya ingin barang yg terbaik dan berkualitas. Untuk pembel tipe A ini harus dipelihara berikanlah pelayanan istimewa, inilah yg sangat cocok dng pepatah pembeli adalah raja

2. Pembeli tipe B, pembeli tipe ini pembeli yang tanya paling dua sampai empat barang tapi beli, dan beli nya biasanya banyak, pembeli tipe ini juga harus dipelihara baik-baik dan berikan pelayanan yg istimewa jangan sampai membuat ny kuciwa

3. Pembeli tipe C, tipe ini kalo beli semua barang ditanya harganya, banyak tanya trus kalo beli paling satu atau dua udah gitu diretur lagi, cape urusin yg tipe begini, saran saya lepas aja kasih ke kompentitor anda

4. Pembeli tipe D, tipe ini banyak tanya semua barang ditanya tapi gak beli sama sekali, kalo ketemu tipe begini hehe..., terserah anda mau dipelihara atau gak.

Kenapa ada pembedaan pelayanan terhadap konsumen, taukah anda bahwa orang itu bergaul hanya dengan orang yang cocok dengannya, jadi jika pembeli tipe A dan tipe B kita pelihara maka pembeli tipe ini akan membawa teman nya ke tempat kita dan yg pastinya mereka satu tipe dengan pembeli yg mengajak nya, jadi bisa anda bayangkan sendiri jika pembeli di tempat anda tipe A dan tipe B semua pasti terasa enak bukann, hehe.. Lanciiaaaar jaya, maju teruss..., makknyuzzz...

Kamis, 07 Maret 2013

Sholat Fajar atau Sholat sebelum subuh

Sholat Sebelum Subuh /Sholat Fajar

Sholat sebelum subuh, adalah solat sunah yg tdk pernah ditinggakan oleh nabi Muhammad Saw.
Hadist nya diantaranya:
Dikisahkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata :
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْر
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah subuh.” (HR Bukhari 1093 dan Muslim 1191)

Keutamaan solat fajar ini adalah lebih baik dari dunia dan isinya hadist nya adalah:
“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim725).

Cara melakukannya yaitu:
- Lakukan dengan ringkas, diantara hadist yg menjelaskan: ‘Asiyah radhiyallahu ‘anha juga menjelaskan ringannya shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyatakan :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَفِّفُ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ حَتىَّ إِنِّيْ لأَقُوْلُ : هَلْ قَرَأَ بِأُمِّ الْكِتَابِ؟
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meringankan dua rakaat shalat sunnah subuh sebelum shalat fardhu Subuh, sampai-sampai aku bertanya : “Apakah beliau membaca surat Al-Fatihah?” (HR Bukhari 1095 dan Muslim 1189)
- Dua rakaat dan bacaan yg dibaca Nabi diantaranya, dijelaskan dlm hadist diantaranya:
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca dalam dua rakaat shalat
 sunnah
 subuh surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas” (H.R Muslim 726)


- Berbaring sejenak setelahnya, catatan khusus ini dilakukan di rumah, karna nabi menyuruh menghidupkan rumah dengan melakukan solat-solat sunah dan membaca qur'an. Diantara penjelasannya adalah: Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: اجْعَلُوا فِى بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ ، وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا “Jadikanlah shalat (sunnah ) kalian di rumah kalian. Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari  1187) Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbaring di sisi tubuh sebelah kanan setelah melakukan shalat sunnah subuh. Di antaranya adalah hadits berikut : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِذَا سَكَتَ اْلمُؤَذّنُ بِاْلأُوْلَى مِنْ صَلاَةِ اْلفَجْرِ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيْفَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ اْلفَجْرِ بَعْدَ اَنْ يَسْتَبِيْنَ اْلفَجْرُ ثُمَّ اضْطَجَعَ عَلَى شِقّهِ اْلاَيْمَنِ حَتَّى يَأْتِيَهُ اْلمُؤَذّنُ لِلإِقَامَةِ “Apabila muadzdzin telah selesai adzan untuk shalat subuh, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum shalat subuh, beliau shalat ringan lebih dahulu dua rakaat sesudah terbit fajar. Setelah itu beliau berbaring pada sisi lambung kanan beliau sampai datang muadzin kepada beliau untuk iqamat shalat subuh.” (HR Bukhari 590) Sholat sunah atau solat fajar, sama dengan solat qobliyah subuh yg dilakukan setelah adzan subuh, semoga kita bisa menjaganya dan bersemangat melakukannya. Dikutip dari artikel 'Shalat Sunnah Fajar, Jangan Sampai Ditinggalkan — Muslim.Or.Id '