Kamis, 05 Juli 2012

Hutang Cambuk Kesuksesan

Berhutang atau hutang piutang kata ini sudah akrab di telinga kita dalam kehidupan sehari-hari, hutang merupakan muamalah yang di bolehkan menurut islam, tapi kita harus berhati-hati dalam berhutang, karna sangat tidak menyenangkan hidup dalam lilitan hutang, dan merupakan hal yang perlu di perhatikan, ancaman bagi orang yang berhutang dalilnya yaitu,
Nabi SAW bersabda :-
ﺮﻔﻐﻳ ﺪﻴﻬﺸﻠﻟ ﻞﻛ ﺀﻲﺷ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻻﺇ
Artinya : " Diampunkan semua dosa
bagi orang mati yang terkorban
Syahid kecuali jika ia mempunyai
hutang (kepada manusia)" ( Riwayat
Muslim, 6/38) 

Diriwayatkan dari Tsauban,
mantan budak Rasulullah, dari
Rasulullah
« ْﻦَﻣ ُﺡﻭُّﺮﻟﺍ َﻕَﺭﺎَﻓ َﻮُﻫَﻭ َﺪَﺴَﺠْﻟﺍ ٌﺀﻯِﺮَﺑ ٍﺙَﻼَﺛ ْﻦِﻣ
َﻞَﺧَﺩ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ِﺮْﺒِﻜْﻟﺍ َﻦِﻣ ِﻦْﻳَّﺪﻟﺍَﻭ ِﻝﻮُﻠُﻐْﻟﺍَﻭ »
“Barangsiapa yang rohnya berpisah
dari jasadnya dalam keadaan
terbebas dari tiga hal, niscaya masuk
surga: (pertama) bebas dari sombong,
(kedua) dari khianat, dan (ketiga) dari
tanggungan hutang.” (HR. Ibnu
Majah II/806 no: 2412, dan At-
Tirmidzi IV/138 no: 1573. Dan di-
shahih-kan oleh syaikh Al-Albani), dari kedua hadist di atas jelaslah bahaya hutang.
Menurut sudut pandang lain, jadikan hutang pemicu sebagai semangat untuk mendekat kepada Allah dan semangat untuk mencapai kesuksesan, mari kita pahami hadist di bawah ini,

"Barangsiapa hutang uang kepada
orang lain dan berniat akan
mengembalikannya, maka Allah
akan luluskan niatnya itu; tetapi
barangsiapa mengambilnya dengan
Niat akan membinasakan (tidak
membayar), maka Allah akan
merusakkan dia." (Riwayat Bukhari). Dari hadist di atas jelas, kalau kita berhutang dan mempunyai niat mengembalikan dengan sekuat tenaga pasti akan di bantu dan pasti akan terbayar, begitu juga sebalik nya. Disinilah kita bisa mengambil hikmah dari dalil di atas, berhutang asal ada niat yang kuat untuk mengembalikan pasti akan terbayar, jadi kalau kita bisa membaca peluang, kita bisa ambil hikmah dengan dasar yakin terhadap hadist di atas, yaitu dengan berdagang.
Berdagang, yaitu menjual barang yang di hutangkan atau pinjamkan atas dasar kepercayaan dari yang punya barang, untuk di jualkan atas kesepakatan kedua belah pihak. Dari hasil penjualan barang yang di hutangkan atau di pinjamkan itulah ada keuntungan yang di dapat dari aktifitas berdagang, sehingga terciptalah perputaran yang untuk waktu tertentu akan berkembang, dan akhir nya punya modal dan dapat mengembangkan usaha lebih maju lagi. Maka itulah kita harus bisa menangkap dan melihat kesempatan walau dalam keadaan sulit, jadikanlah hutang pemicu sebagai cambuk untuk maju dengan duit doa, usaha, iman dan takwa yang berharap atas ridha Nya. Maka dari itu tetaplah kita optimis dari rahmat Allah yang Maha Pengasih Penyayang, ada kemauan pasti ada jalan, ada action pasti ada peluang, ada masalah pasti ada jalan keluar.
Semoga bisa diambil baik nya, dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus semangat, aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar